Sunday, April 3, 2011

Penyakit Kulit Mobil

Cantik, tubuh seksi, tapi ternyata kulitnya panuan. Waduh, pasti bikin ilfil deh alias enggak berminat. Tak harus putih, tapi kulit sehat merupakan salah satu aset yang bikin seseorang terlihat menarik. Begitu juga pada mobil. Cat racikan custom yang harganya selangit, tapi kalau berjamur, kasar atau baret-baret, jadi enggak menarik juga. Nah, biar selalu dilirik, waspadai ‘penyakit-penyakit’ berikut yang bisa merusak kemulusan bodi mobil.

OXIDATION
Dalam istilah bengkel, penyakit ini sering disebut jamur. Seperti kulit yang kena jamur, permukaan bodi mobil jadi bercak-bercak enggak mulus. Jamur merupakan organisme hidup yang merekat di permukaan cat dan sangat cepat berkembang dalam lingkungan yang mengandung banyak air dan oksigen.

“Makanya jamur di kaca atau body, diawali dengan adanya water spot,” jelas Junaedis Sijabat, technical service engineer, Automotive Aftermarket Division PT. 3M Indonesia. Obatnya ya anti jamur, sesudah itu dikompon, lalu finishing dengan wax. Kalau masih sehat, jaga kemulusan bodi dengan menjaga kekeringannya. Apalagi setelah terkena air hujan yang sifatnya asam. Minimal siram dengan air tanah.

SWIRL MARK
Ini ibarat ‘selulitnya’ mobil. Itu lo, garis bercak-bercak putih layaknya di tubuh. Biasa disebut sarang laba-laba, merupakan goresan2 halus yang disebabkan gerakan melingkar pada permukaan bodi selama proses pencucian, proses pengelapan, atau proses pemolesan. Swirl mark sangat mudah terlihat pada permukaan cat berwarna gelap, terutama hitam, di bawah sinar matahari.

“Penyebabnya teknik poles yang salah, dengan mesin yang sumber tenaganya dari lighter yang banyak dijual di toko-toko. Putarannya kurang kencang, jadi komponnya enggak mateng,” terang Aldi, spesialis cat dan body repair dari SAS Bodywork. Penyakit yang ini hanya bisa diatasi dengan polesan tenaga profesional. Bawa ke salon, gosok dengan mesin yang sesuai.

SCRATCH

Lebih dikenal dengan sebutan baret, terjadi karena kontak antara permukaan cat dengan benda yang lebih keras. Akibat tabrakan misalnya. Baret kecil bisa disembunyikan dengan kompon. Tapi kalau luka terlalu dalam atau bidangnya luas, mau enggak mau ya harus dicat ulang.

ORANGE PEEL
Biasa disebut sebagai ‘kulit jeruk’, permukaan cat tidak rata menyerupai kontur kulit jeruk. “Penyebabnya banyak faktor, seperti kondisi permukaan sebelum diaplikasikan cat, jenis dan kualitas cat yang digunakan, atau cara aplikasi cat,” lanjut Junaedis.

Kalau di kulit manusia, kulit kasar bisa diatasi dengan scrub atau lulur. Pada mobil, metodenya enggak beda jauh, dihilangkan dengan papas. “Diamplas sampai halus sampai kulit jeruknya hilang. Terus dikompon, lalu finishing wax,” saran Aldi yang berkantor di Mampang, Jaksel.

DUST NIBS

Seperti jerawat, permukaan bodi berbintik-bintik. Penyebabnya, debu yang menempel pada permukaan cat selama proses pengecatan atau pengeringan. Biasanya terjadi pada area pengecatan yang tidak steril, berdebu atau tanpa oven.

Solusinya mirip dengan kulit jeruk, amplas dan kompon. “Bintik ini dapat dihilangkan dengan proses spot sanding, baik dengan teknik wet atau dry kemudian dilakukan finishing dengan compounding atau polishing,” lanjut Junaedis.

1 comment:

  1. saya mau nanya tentang cat mobil yang berbintik.....

    sudah d kompon tapi tidak hilang noda berbintik nya...
    trus d amplas halus noda berbintik nya hilang tapi mnggalkan bkas luka putih d mobil....
    caranya bagaimana
    maksih

    ReplyDelete